PT.GGS - Akunting
I. Tujuan Pedoman Akuntansi
Pedoman ini disusun sebagai:
Panduan bagi Direksi dan staf akuntansi dalam pencatatan, penyajian, dan pelaporan transaksi keuangan.
Alat untuk memastikan laporan keuangan konsisten, akurat, dan sesuai dengan PSAK serta ketentuan perpajakan.
Sarana untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial yang efektif.
II. Komponen Laporan Keuangan
Pedoman ini mencakup penyusunan enam jenis laporan keuangan utama:
Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Laporan Konsolidasi
Catatan atas Laporan Keuangan
III. Prinsip Umum Akuntansi
Basis Akrual (Accrual Basis): Pendapatan dan beban diakui saat terjadi, bukan saat kas diterima/dikeluarkan.
Going Concern: Perusahaan diasumsikan akan terus beroperasi dalam jangka panjang.
Mata Uang Pelaporan: Rupiah (IDR).
Transaksi Asing: Dicatat berdasarkan kurs aktual dan disesuaikan dengan kurs akhir tahun untuk pelaporan.
IV. Unsur dan Kebijakan Akuntansi
1. Aset
Aset Lancar: Kas, investasi sementara, piutang, persediaan, biaya dibayar dimuka, uang muka usaha, pajak dibayar dimuka.
Aset Tetap: Diakui bila nilai ≥ Rp5 juta, disusutkan dengan metode garis lurus.
Aset Lain-lain: Misalnya tanah belum dibangun atau aset tidak dipakai operasional.
2. Liabilitas
Jangka Pendek: Hutang usaha, hutang bank, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka.
Jangka Panjang: Hutang usaha jangka panjang, hutang bank, hutang sewa guna usaha.
3. Ekuitas
Modal disetor, tambahan modal disetor, laba/rugi ditahan, dan laba/rugi berjalan.
4. Pendapatan dan Beban
Pendapatan: Penjualan lokal dan ekspor.
Harga Pokok Penjualan: Biaya langsung seperti bahan baku, tenaga kerja, penyusutan.
Beban Umum & Administrasi: Biaya pegawai, kantor, penyusutan.
Pendapatan/Beban Lain-lain: Non-operasional, seperti bunga, jasa giro, dll.
5. Pajak
PPh Badan: Mengikuti ketentuan perpajakan.
PPh 21, 23, 4(2): Dicatat sesuai aturan pemotongan dan pelaporan pajak.
V. Permasalahan Akuntansi yang Dikelola
Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan akun.
Dasar penilaian: biaya historis, nilai wajar, nilai realisasi bersih, nilai kini.
Piutang tak tertagih disisihkan dengan estimasi berdasarkan umur piutang.
VI. Periode dan Bentuk Laporan
Periode pelaporan: Tahunan (1 Jan – 31 Des), dan bulanan (selambatnya tanggal 10 bulan berikutnya).
Format laporan: Mengacu pada PSAK No.1 (Revisi 2018).
VII. Sistem dan Kode Akun
Sistem pengkodean: Menggunakan sistem angka blok, terdiri dari tiga bagian (
xxx-xxxx-xxxx
) yang mengklasifikasi akun secara hierarkis.Chart of Accounts (COA) lengkap didefinisikan untuk seluruh komponen laporan keuangan.
Contoh:
100-1000-0000
= Kas dan Setara Kas110-0000-0000
= Aset Tetap200-0000-0000
= Liabilitas Lancar300-0000-0000
= Ekuitas400-0000-0000
= Pendapatan500-0000-0000
= Biaya Pokok Penjualan